Pages

Subscribe:

Thursday, May 17, 2012

::permainan::



Kadang - kadang di hadapan Masjid Firdaus yang berdekatan dengan rumah saya di Syari' Kuliah Adab, terdapat sebuah kereta tolak yang besar dipenuhi pelbagai jenis alat permainan. Patung bayi, set masak - masak, patung beruang dan sebagainya. Penjualnya setia berdiri di tepi kereta tolaknya, menunggu kehadiran pelanggan, mencari rezeki untuk meneruskan hidup. 

Saya teringatkan zaman kanak - kanak saya.

Saya merupakan satu - satunya anak lelaki dalam keluarga, bermakna kebanyakan barangan saya khususnya barang permainan adalah hakmilik saya sendiri. Adik - beradik lain tak sentuh sebab minat berbeza. Alat permainan lelaki yang biasa, figura aksi Power Rangers, model GUNPLA (Gundam Plastic), pistol dan kereta kawalan jauh. Kesian baba terutamanya sebab terpaksa berhabis banyak untuk benda - benda ini. Itu baru peringkat kanak - kanak. 

Meningkat dewasa, kebanyakan kita pula menghabiskan masa dengan permainan video. Lelaki yang tak kenal Pro Evolution Soccer dan DOTA pada zaman ini mungkin sudah pupus barangkali. Teknologi pun makin canggih, ramai yang memiliki smartphone atau tablet yang lengkap dengan aplikasi permainan yang bermacam jenis. Angry Birds anyone?

Namun, keseronokan kita dalam bermain sesuatu permainan itu ada hadnya. Dalam suatu jangka masa, samada lama atau sekejap, kita pasti akan berasa puas. Lantas kita mula mencari permainan baru. Permainan baru itu juga turut akan mengalami nasib yang sama, dan perkara yang sama terus berulang. Sampai bila? Mungkin sampai mati?

Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. - Al Hadid, ayat 20.

Ingat tujuan asal kita hidup di bumi ini,


Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. - Ad Dzariyat, ayat 56


 Berhibur tidak salah, tapi jangan sampai jadi najis :P
Kita hidup bukan untuk berhibur, tetapi dalam kehidupan ada masanya kita perlu berhibur.

Sekian.

P.S : Merindui kenangan di Dublin bersama mama baba. Entah mengapa. Exam - exam ni lah nak buat macam - macam. Doakan, exam terdekat lusa. (19 Mei 2012).

1 comment:

  1. Alhamdulillah, terima kasih atas peringatan :) Semoga anta teruskan istiqamah :)

    ReplyDelete